Ilmu Menyampaikan Kepada Keindahan Islam dan Kemanisan Iman
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim
Ilmu Menyampaikan Kepada Keindahan Islam dan Kemanisan Iman adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 22 Rajab 1443 H / 24 Februari 2022 M.
Ceramah Agama Islam Tentang Ilmu Menyampaikan Kepada Keindahan Islam dan Kemanisan Iman
Kita masih membahas ucapan sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu yang beliau sampaikan kepada muridnya Kumail Ibnu Ziyad tentang keutamaan dan kemuliaan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada pembawa ilmu agama.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan keberadaan mereka sebagai penjaga ilmu yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan kepada NabiNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Merekalah yang membawa ilmu agama ini, kemudian menyampaikannya dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga ilmu ini terjaga dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai di akhir zaman.
Sahabat yang mulia Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu berkata bahwa ilmu yang mereka miliki akan menyampaikan mereka kepada hakikat keindahan Islam dan kemanisan iman. Maka setelah itu mereka akan merasakan mudah hal-hal yang dianggap susah oleh orang-orang yang melampaui batas dan mereka merasakan gembira terhadap hal-hal yang dianggap menakutkan bagi orang-orang yang jahil.
Ini adalah salah satu di antara buah terbesar dari ilmu yang bermanfaat. Kenapa orang-orang yang beriman senantiasa berpegang teguh dengan ketaatan, selalu semangat dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan? Ternyata diterangkan di sini ilmu yang membawa mereka (dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala) untuk bisa merasakan hakikat nikmatnya ketaatan kepada Allah.
Ilmu yang menggiring mereka untuk merasakan hakikat nikmatnya iman yang sesungguhnya. Sehingga setelah itu ketika kebanyakan manusia karena kejahilan, ketidakadaan ilmu, tertutupnya mereka dari memahami hal ini dengan benar, sehingga kebanyakan mereka justru menjauh dari agama, justru anti terhadap agama, merasa susah dan berat menjalankan agama.
Maka orang-orang yang yang dipilih oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ini justru merasakan sebaliknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala memilih mereka untuk bisa merasakan hakikat dari bagaimana nikmat agama yang sesungguhnya. Sehingga menjadikan mereka senang dan gembira ketika mengamalkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menjadikan mereka selalu merasakan ringan dan kebaikan ketika menjalankan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Imam Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa ilmu menggiring mereka (tanpa mereka sadari) sehingga merasakan hakikat nikmatnya beragama yang sesungguhnya, hakikat nikmatnya taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sesungguhnya.
Dikarenakan jalan akhirat itu terlihat berat dan susah bagi kebanyakan manusia karena menyelisihi keinginan syahwat mereka, bersebrangan dengan ambisi-ambisi pribadi mereka dan hal-hal yang mereka sukai. Akhirnya jalan akhirat ini sedikit yang menempuhnya.
Orang yang benar-benar mengutamakan akhirat ini sedikit. Kebanyakan manusia sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Qur’an:
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Kebanyakan mereka yang hanya mengetahui perkara-perkara yang lahir dari kehidupan dunia, sedangkan tentang akhirat mereka lalai.” (QS. Ar-Rum[30]: 7)
Ini kebanyakan keadaan mayoritas manusia. Karena perkara-perkara akhirat itu banyak yang bertentangan dengan keinginan hawa nafsu. Kita ingat hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
حُفَّتِ الجنَّةُ بالمكارِهِ وحُفَّتِ النَّارُ بالشَّهواتِ
“Surga itu dilingkupi dengan hal-hal dibenci oleh hawa nafsu, sedangkan neraka itu dilingkupi dengan hal-hal yang disenangi oleh syahwat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka untuk bisa menembus surga harus menundukkan hawa nafsu di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan kalau kita mengikuti apa yang disenangi syahwat, maka tembusnya nanti kepada neraka.
Dan yang menjadikan kebanyakan orang-orang berpaling darinya adalah karena ilmu mereka yang sedikit, atau tidak punya ilmu sama sekali. Bagaimana mungkin mereka akan bersabar menempuh sesuatu yang mereka lihat dengan nafsu itu kelihatannya berat dan susah? Sementara mereka tidak punya ilmu atau sedikit ilmu mereka tentang kesenangan dan kenikmatan yang tinggi dibalik apa yang tampak pada hawa nafsu tersebut.
Makanya ilmu agama ini benar-benar membimbing hati kita untuk bisa bersabar menempuh sesuatu yang kelihatannya susah. Tapi ternyata setelah menembusnya kita bertemu dengan surga dunia dan akhirat.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51467-ilmu-menyampaikan-kepada-keindahan-islam-dan-kemanisan-iman/